Sabtu, 03 November 2012

Menulis Blog yang baik



Blog, di era dunia maya ini siapa sih yang tidak pernah mendengar kata blog. Yang eksis di dunia maya ataupun yang hanya browsing sekali kali pun pasti pernah atau bahkan sering mendengar kata ini. Tapi, taukah apa itu BLOG?

Blog merupakan singkatan dari web log yang merupakan bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. (wikipedia).

Apa yang membedakan blog dengan tulisan-tulisan lainnya?
Tulisan pada blog bersifat publik, sehingga semua orang dapat membaca nya. Berbeda dengan tulisan kertas biasa yang hanya orang-orang tertentu yang dapat melihatnya. Sehingga sifat dari sebuah Blog lebih sensitif ketimbang tulisan tangan lainnya.

Bagaimana penulisan blog yang baik?
Menurut penulis, sebuah blog itu memiliki berbagai jenis.  Dari blog politik, pribadi, bertopik, kesehatan, sastra dll. Sehingga ada baik nya pada penulisan blog menggunakan bahasa yang sesuai dengan tema yang kita ambil. Misal saja kita ambil contoh blog politik, kita tahu politik itu tentang berita, politik, aktivis dan semua persoalan politik berbasis blog (seperti kampanye). (wikipedia)

Sehingga sangat dibutuhkan bahasa yang formal, yang lebih baik menggunakan EYD yang baik dan jelas. Berbeda dengan blog yang sifat nya pribadi, yang akan lebih menyenangkan apabila menggunakan bahasa sehari hari, yang luwes dan santai.

Bagaimana pengaturan letak atau posisi tulisan pada blog?
Menurut penulis, Penulisan blog akan lebih menarik dibaca bukan dari banyak nya jumlah gambar atau hiasan. Malah dengan adanya terlalu banyak nya hiasan atau gadget yang kita pasang pada tampilan blog malah akan menghilangkan selera pembaca untuk membaca tulisan yang kita buat. Untuk letak penulisan disaran kan yang tidak begitu memanjang ke samping, sehingga pembaca tidak kesulitan untuk menggeser tampilan layar ke samping. Untuk itu tulisan disarankan pas dengan tampilan layar monitor, dengan ukuran font yang standar. Apabila memang diharuskan untuk melebihi tampilan layar sebaiknya tulisan di lanjutkan ke baris selanjutnya. 

Berikut nya, agar blog tampil menarik, tulislah isi pada blog anda dengan sepenuh hati. Tidak ada keraguan, karena dengan adanya keraguan malah akan membuat tulisan anda ambigu,  atau tidak menarik.
Yang terakhir teruslah melatih bakat menulis anda, dengan banyak berlatih menulis di blog akan membuat tulisan anda semakin menarik untuk dibaca.

Mungkin cukup sekian masukan dari saya sebagai penulis, tulisan saya pun masih jauh dari sempurna. Inipun hanya bagian dari melatih bakat menulis saya. Semoga artikel yang saya buat cukup bermanfaat.  Dan tetap semangat menulis! Terima kasih.

Jumat, 02 November 2012

Fungsi Tanda Baca

Tanda baca adalah suatu symbol sebagai peubah makna, yang berfungsi untuk menunjukan gaya intonasi serta jeda sehingga keefektifan komunikasi antara pembaca dan penulis dapat terjaga.  Penggunaan tanda baca yang tidak tepat dapat menyebabkan kalimat menjadi ambigu atau tidak dapat dimengerti. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu dan terus berkembang.

Macam-macam tanda baca.
1.      Tanda titik (.)
-          Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan merupakan pertanyaan atau seruan.
-          Pada akhir singakatan nama seseorang.
-          Diletakan pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
-          Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum.
-          Dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau daftar, dll.
Salah satu contoh penggunaan tanda titik.
“Ibu sedang membaca buku.” . Kalimat tersebut bukan merupakan pertanyaan atau seruang sehingga harus menggunakan titik sebagai akhir kalimat.
2.      Tanda koma (,)
-          Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang.
-          Memisahkan anak kalimat dari induk aklimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat.
-          Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Dll
Salah satu contoh penggunaan tanda koma adalah.
“satu, dua, tiga bahkan telah empat hari saya menunggu mu.” . Teradapat unsur pembilang dalam kalimat tersebut sehingga harus dipisahkan dengan koma untuk menghindari kalimat ambigu.
3.      Tanda seru(!).
-          DIgunakan setelah ungkapan atau pernyataan berupa seruan, kesungguhan, ketidakpercayaan, dan emosi yang kuat sehingga intonasi atau tekanan yang digunakan dalam pembacaannya pun lebih ditekankan.


Contoh penggunaan tanda seru adalah.
“Buka pintu nya!” . Dalam kalimat tersebut menandakan maksud dari penulis yg begitu kuat dan memaksaakan, sehingga terlihat dalam kalimat tersebut sebagai kalimat perintah.
4.      Tanda titik kom(;)
-          Memisahkan bagian-bagian kalimat yang setara atau sejenis.
-          Memisahkan kalimat yg setara di dalamsatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung
Contoh penggunaan titik koma adalah
“Hari sudah malam ; kami belum tidur jg”. Terdapat dua kalimat setara, sehingga dipisahakan dengan titik koma.
5.      Tanda titik koma ( : )
-          Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
-          Pada kata atau ungkapan kata yang memerlukan pemerian.
-          Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan.
-          Di antara jilid atau nomor buku/majalah dana halaman antara bab dan ayat dalam kitab suci, atau antara judul dan anak judul suatu karangan.
Salah satu contoh penggunaan titik dua adalah.
Ketua   : Jokowi
Wakil   : Ahok
Di dalam kata tersebut terdapat suatu kata yg memerlukan pemerian sehingga digunakan tanda titik dua .
6.      Tanda hubung(-)
-          Menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh penggantian baris.
-          Menyambung unsur-unsur kata ulang.
-          Merangkai unsure bahasa Indonesia dengan unsure bahasa asing.
Contoh penggunaan tanda hubung adalah
“Berkali-kali dinasehati pun anak itu tidak mau mendengar.”  Dalam kalimat tersebut terdapat unsure pengulangan kata, sehingga tanda hubung digunakan untuk memisahkan pengulangan kata tersebut.

7.       Tanda Elipsis(…)
-          Menggambarkan kalimat yang terputus-putus.
-          Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang di hilangkan.
Contoh penggunaan ellipsis
“Ibu sedang … baju.” Terdapat kata yang sengaja di hilangkan  sehingga kata yang hilang tersebut digantikan oleh tanda ellipsis.
8.      Tanda Tanya (?)
-          Tanda Tanya selalu dipakai pada setiap akhir kalmiat Tanya.
-          Tanda Tanya yang dipakai dan diletakan didalam kurung menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud di sangsikan atau diragukan kebenarannya.
Contoh penggunaan tanda Tanya.
“Sudahkah anda sholat?”. Kalimat tersebut merupakan kalimat Tanya sehingga harus di akhiri tanda Tanya.
9.      Tanda kurung()
-          Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan
-          Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan
-          Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri kata keterangan.
Contoh penggunaan tanda kurung () adalah
“Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu.”. Pada kalimat ini tanda kurung digunakan mengapit keterangan dari DIK.
10.   Tanda Kurung Siku ( {..} )
-          Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain
-          Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung
Contoh penggunaan tanda kurung siku {}
“Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.”.
11.  Tanda Petik ("...")
-          Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lain
-          Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat
-          Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal
Contoh pengunaan tanda petik
"Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"
12.   Tanda Petik Tunggal ('..')
-          Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain
-          Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing
Contoh penggunaan tanda petik tunggal.
"Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, 'Ibu, Bapak pulang', dan rasa letihku lenyap seketika," ujar Pak Hamdan.
13.   Tanda Garis Miring (/)
-          Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat
-          Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat\
Contoh penggunaan garis miring
Jalan Kramat III/10
14.   Tanda Penyingkat (Apostrof) (')
-          Tanda Apostrof menunjukan penghilangan bagian kata.
Contoh penggunaan apostrof
-          Ali 'kan kusurati. ('kan = akan)


Sumber




Rabu, 27 Juni 2012

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP BUDAYA ORGANISASI


Budaya organisasi sangatlah penting bagi spesialis Human Resource dalam memahami konsep budaya organisasi. Budaya organisasi dapat mempengaruhi cara orang dalam berperilaku dan harus menjadi patokan dalam setiap program pengembangan organisasi dan kebijakan yang diambil. Hal ini terkait dengan bagaimana budaya  itu mempengaruhi organisasi dan bagaimana suatu budaya itu dapat dikelola oleh organisasi.
Pengertian Budaya Organisasi
Dalam buku Handbook of Human Resource Management Practice oleh Michael Armstrong pada tahun 2009, budaya organisasi atau budaya perusahaan adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan. Nilai adalah apa yang diyakini bagi orang-orang dalam berperilaku dalam organisasi. Norma adalah aturan yang tidak tertulis dalam mengatur perilaku seseorang.
Pengertian di atas menekankan bahwa budaya organisasi berkaitan dengan aspek subjektif dari seseorang dalam memahami apa yang terjadi dalam organisasi. Hal ini dapat memberikan pengaruh dalam nilai-nilai dan norma-norma yang meliputi semua kegiatan bisnis, yang mungkin terjadi tanpa disadari. Namun, kebudayaan dapat menjadi pengaruh yang signifikan pada perilaku seseorang. Berikut adalah beberapa pengertian dari budaya organisasi:
•Budaya organisasi mengacu pada hubungan yang unik dari norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan dan cara berperilaku yang menjadi ciri bagaimana kelompok dan individu dalam menyelesaikan sesuatu.
•Budaya merupakan sistem aturan informal yang menjelaskan bagaimana seseorang berperilaku dalam sebagian besar waktunya.
•Budaya Organisasi adalah sebuah pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan dalam  berperilaku dalam organisasi. Dimana akan diturunkan kepada anggota baru sebagai cara bagaimana melihat, berpikir, dan merasa dalam organisasi.
•Budaya adalah keyakinan, sikap dan nilai-nilai yang dipegang dan ada dalam sebuah organisasi.
Budaya itu sulit untuk didefinisikan karena memiliki struktur yang multidimensi dengan komponen yang berbeda pada setiap tingkat. Budaya juga bersifat dinamis dan selalu berubah dan menjadi relatif stabil pada jangka waktu yang singkat. Perlu waktu dalam merubah suatu budaya terutama dalam budaya organisasi.
Budaya merupakan alat perekat sosial dan menghasilkan kedekatan, sehingga dapat memperkecil diferensiasi dalam sebuah organisasi. Budaya organisasi juga memberikan makna bersama sebagai dasar dalam berkomunikasi dan memberikan rasa saling pengertian. Jika fungsi budaya ini tidak dilakukan dengan baik, maka budaya secara signifikan dapat mengurangi efisiensi organisasi.
TEKNOLOGI TERHADAP KREATIVITAS INDIVIDU DAN TIM
 Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusai, yaitu kebutuhan akan pewujudan diri ( aktualisasi diri ) dan merupakan kebetuhan paling tinggi bagi manusia ( maslow, dalam munandar, 2009 ). Pada dasarnya setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif, kreativitas dapat diidentifikasi dan dipupuk memlalui pendidikan yang tepat ( munandar, 2009 ).
 Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran, komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Pada saat ini banyak bermunculan produk TIK dalam membantu proses pembelajaran yang telah mengubah wajah pembelajaran tradisional yang ditandai dengan interaksi tatap muka antara guru dengan siswa baik di kelas maupun di luar kelas, dalam hal ini kreativitas dan kemandirian sangat diperlukan untuk mampu beradaptasi dengan berbagai tuntutan khususnya dalam menyikapi perkembangan TIK, karena kemandirian merupakan kunci utama bagi individu untuk mampu mengarahkan dirinya ke arah tujuan dalam kehidupannya. Sehingga pembelajaran dengan dukungan TIK memungkinkan dapat menghasilkan inovasi karya-karya baru yang orsinil, memiliki nilai yang tinggi, dan dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan yang lebih bermakna. Melalui TIK akan diperoleh berbagai informasi dalam lingkup yang lebih luas dan mendalam sehingga meningkatkan wawasannya. Hal ini merupakan rangsangan yang kondusif bagi berkembangnya kemandirian anak terutama dalam hal pengembangan kompetensi, kreativitas, kendali diri, konsistensi, dan komitmennya baik terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak lain.           

Ciri – ciri kreativitas
Guilford ( dalam munandar, 2009 ) mengemukakan ciri – ciri dari kreativitas antara lain :
1. Kelancaran berpikir ( fluency of thinking ), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara tepat. Dalam kelancaran berpikir yang ditekankan adalah kuantitas, bukan kualitas.
2. Keluwesan bepikir ( flexibility ), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban – jawaban atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda, mencari alternative atau arah yang berbeda – beda.
3. Elaborasi ( elaboration ), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detail – detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
4. Orginalitas ( originality ), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.

 Dalam hal ini teknology sangat membantu setiap individu dalam mengembangkan kreativitas yang dimiliki dengan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang dengan itu setiap individu dapat dengan mudah menyampaikan atau memberikan kreativitas yang dia miliki untuk dipergunakan dalam kinerja dia ataupun perusahaan tempat ia bekerja.

Kesimpulan
Dengan teknologi yang terus berkembang sampai saat ini memberikan kemudahan kepada setiap individu atau team dalam mengembangkan kreativitas yang dia miliki dengan memanfaatkan teknologi yang benar untuk memajukan suatu team atau organisasi.


Selasa, 05 Juni 2012

KELOMPOK DALAM ORGANISASI

Kelompok adalah suatu kolektif yang terdiri atas berbagai organisme dimana eksistensi semua anggota sangat penting untuk memuaskan berbagai kebutuhan individu. Artinya, kelompok merupakan suatu alat untuk mendapatkan berbagai kebutuhan individu. Individu menjadi milik kelompok karena mereka mendapatkan berbagai kepuasan sebaik mungkin melalui organisasi yang tidak dengan mudah mereka dapatkan melalui cara lainnya (Cartwright & Zander, 1971: 20)


Sedangkan menurut para ahli pengertian organisasi adalah

  • Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
  • James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  • Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  • Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Kelompok Formal dan Informal

Kelompok-kelompok di dalam organisasi secara sengaja direncanakan atau sengaja dibiarkan terbentuk oleh manajemen selaku bagian dari struktur organisasi formal. Kendati begitu, kelompok juga kerap muncul melalui proses sosial dan organisasi informal. Organisasi informal muncul lewat interaksi antar pekerja di dalam organisasi dan perkembangan kelompok jika interaksi tersebut berhubungan dengan norma perilaku mereka sendiri, kendati tidak digariskan lewat struktur formal organisasi. Dengan demikian, terdapat perbedaan antara kelompok formal dan informal.
Kelompok Formal – Kelompok ini dibangun selaku akibat dari pola struktur organisasi dan pembagian kerja. Contohnya, pengelompokan kegiatan-kegiatan pekerjaan yang relatif serupa ke dalam satu kelompok. Kelompok ini merupakan hasil dari sifat teknologi yang diterapkan perusahaan dan berhubungan dengan cara bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. Kelompok juga terjadi tatkala sejumlah orang pada tingkat atau status yang sama dalam organisasi memandang diri mereka sebagai satu kelompok. Contoh, kepala-kepala departemen suatu perusahaan industri baja, atau kepala-kepala dinas suatu kabupaten, atau guru-guru.
Kelompok formal tercipta untuk mencapai tujuan organisasi. Kelompok ini sangat memperhatikan aspek kegiatan kerja yang terkoordinasi. Orang-orang disatukan bersama berdasar peran yang telah ditentukan di dalam struktur organisasi. Sifat pekerjaan adalah aspek dominan dari kelompok formal. Sasaran pekerjaan kelompok tersebut diidentifikasi oleh manajemen. Setelah sasaran ini dibentuk, segera menyusul pembentuk aturan-aturan, hubungan, dan norma perilaku di kelompok tersebut.
Kelompok formal cenderung permanen, kendati terdapat perubahan keanggotaan aktualnya. Kendati demikian, kelompok formal temporer ini juga diciptakan oleh manajemen, misalnya pembentukan tim-tim berorientasi proyek dalam organisasi yang bercorak matriks. Kelompok kerja formal dapat dibedakan lewat sejumlah cara, semisal berdasar keanggotaan, tugas yang dilakukan, sifat teknologi, atau posisi di dalam struktur organisasi.
 
Kelompok Informal –Di dalam struktur organisasi formal, selalu terdapat struktur informal. Setiap struktur organisasi formal, khususnya seputar sistem hubungan peran, peraturan, dan prosedur di antara para anggotanya, akan ditanggapi oleh penafsiran dan pengembangan para pekerja di tingkat informal.
Kelompok informal pembentukannya lebih didasarkan pada hubungan dan persetujuan informal di antara para anggota kelompok ketimbang hubungan peran yang telah ditentukan manajemen. Hubungan informal tersebut dibentuk untuk memuaskan kebutuhan sosial dan psikologis para anggota kelompok, sehingga tidak mesti berhubungan dengan tugas-tugas organisasi yang harus mereka laksanakan. Kelompok mungkin saja menggunakan aneka cara demi memuaskan afiliasi anggota dan motivasi sosial lainnya yang dianggap kurang tersedia di dalam situasi kerja organisatoris. Kelompok informal ini utamanya banyak terentuk dalam organisasi industri. Keanggotaan dalam kelompok informal dapat bersifat lintas struktur formal. Mereka terdiri atas individu yang berasal bagian organisasi yang berbeda ataupun tingkatan yang berbeda pula, baik vertikal, diagonal, maupun horisontal.
Kelompok informal dapat bercorak serupa dengan kelompok formal, ataupun bisa pula terdiri atas sebagian kelompok formal. Anggota kelompok informal mengangkat pemimpin informalnya sendiri yang nantinya menjalankan otoritas dengan persetujuan dari para anggota. Pemimpin informal biasanya dipilih berdasarkan kriteria kemampuan seseorang dalam mewakili nilai dan sikap para anggota, membantu menyelesaikan konflik, memimpin kelompok untuk memuaskan kebutuhannya, atau bernegosiasi dengan manajemen atau orang lain di luar kelompoknya.

Pengalaman penulis dalam berorganisasi
Siapa yang tidak tau Ekstrakulikuler saat masa-masa SMA? masa-masa SMA adalah masa dimana kita banyak mencoba banyak hal yang baru. Disinilah saya mulai mengenal apa itu yang disebut organisasi.
Saya tercatat dalam ekstrakulikuler TAEKWONDO -seni bela diri (buat yang kurang tau)-. Yang saya dapat saya tangkap dalam berorganisasi itu adalah, organisasi itu tempat kita berekspresi, wadah kita untuk mengembangkan pola pikir kita.
Saat dalam organisasi saya tergolong aktif sehingga di tunjuk sebagai wakil ketua (bangga dikit). Sebulan dua Bulan lancar-lancar saja dalam menjalankan organisasi tersebut hingga merasa bosan. Terpikir untuk mengikuti ekstrakulikuler yang lain untuk mengisi kebosanan. alhasil saya mengikuti ekskul ORCHESTRA dan lagi lagi ditunjuk sebagai wakil ketua.
Ternyata untuk memimpin 2 organisasi sekaligus tidaklah mudah. banyak keganjilan. sehingga 2 organisasi yang saya pimpin mengalami kemandulan, atau hilang ke-efektifan nya.
Untuk itu saya melepas salah satu ekskul yang saya pimpin. dan ada 1 pelajaran yang dapat saya ambil. Dalam berorganisasi itu sudah pasti memiliki konskuensi dan tanggung jawab yang tidak mudah. Sehingga fokus di dalam 1 organisasi itu lebih baik daripada berada dalam beberapa organisasi namun tidak menjalankan nya secara maksimal. alhasil karena nila setitik rusak sebelanga, karena kesalahan 1 orang jadi rusak lah 1 organisasi.

Sumber

Senin, 30 April 2012

Teori Pengambilan Keputusan



Apa itu Pengambilan Keputusan
         Secara umum pengambilan keputusan adalah upaya untuk menyelesaikan masalah dengan memilih alternatif solusi yang ada
         Sebagai seni, Pengambilan Keputusan adalah proses mengambil keputusan pada situasi dan kondisi yang berbeda (karena adanya keragaman yang bersifat unik)
         Sebagai ilmu, Pengambilan Keputusan adalah suatu aktivitas yang memiliki metode, cara, dan pendekatan tertentu secara sistematis, teratur dan terarah.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Pengambilan keputusan adalah supaya Upaya, Proses dan aktifitas untuk menyelesaikan masalah pada situasi dan kondisi yang berbeda dengan memilih alternative solusi yang ada.

Pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah :

·            G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
·          Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.
·         Horold dan Cyril O’Donnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
·         P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan.

Sistem Pengambilan Keputusan.
Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka.

sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:
a. Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing masing.
b. Memiliki metode yang memungkinkan dia membuat urutan kepentingan semua alternatif.
c. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan/kegunaan.

sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagian berada dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. Dibandingkan dengan ketiga anggapan model tertutup, model keputusan terbuka menganggap bahwa pengambilan keputusan:
a. Tidak mengetahui semua alternatif dan semua hasil.
b. Melakukan pencarian secara terbatas untuk menemukan beberapa alternatif yang memuaskan.
c. Mengambil suatu keputusan yang memuaskan tingkat aspirasinya.


Jenis Pengambilan Keputusan.

1.      Pengambilan Keputusan Terprogram.
adalah suatu keputusan yang berkaitan dengan permasalahan permasalahan sebelumnya. keputusan-keputusan tersebut sering diambil dikarenakan rutinitas terhadap permasalahan yang sering muncul tersebut. dengan kata lain, keputusan terprogram telah memiliki prosedur tersendiri yang telah pasti dalam menangani permasalahan yang muncul.

2.      Pengambilan Keputusan Tak Terprogram.
adalah suatu keputusan yang diambil berdasarkan permasalahan permasalahan baru. keputusan ini bersifat baru dan cenderung tidak memiliki prosedur yang tetap seperti di keputusan terprogram. hal ini dikarenakan permasalahan permasalahan yang timbul pun sifatnya khusus, rumit dan tidak terstruktur.

Contoh kasus:
1.      Pengambilan Keputusan Terprogram.
Suatu Perusahaan atau organisasi melakukan rapat rutin untuk membahas permasalahan yang ada.


2.      Pengambilan Keputusan Tak Terprogram.
Ketika Suatu perusahaan menghadapi internal seperti kecelakaan kecil dalam aktivitas produksi, Perusahaan berusaha mengambil keputusan untuk menutupinya . Keputusan ini bersifat tidak memiliki prosedur. Sehingga dapat dikategorikan sebagai keputusan tak terprogram.


11:36 a.m  may 1st ,2012