Sabtu, 03 November 2012

Menulis Blog yang baik



Blog, di era dunia maya ini siapa sih yang tidak pernah mendengar kata blog. Yang eksis di dunia maya ataupun yang hanya browsing sekali kali pun pasti pernah atau bahkan sering mendengar kata ini. Tapi, taukah apa itu BLOG?

Blog merupakan singkatan dari web log yang merupakan bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. (wikipedia).

Apa yang membedakan blog dengan tulisan-tulisan lainnya?
Tulisan pada blog bersifat publik, sehingga semua orang dapat membaca nya. Berbeda dengan tulisan kertas biasa yang hanya orang-orang tertentu yang dapat melihatnya. Sehingga sifat dari sebuah Blog lebih sensitif ketimbang tulisan tangan lainnya.

Bagaimana penulisan blog yang baik?
Menurut penulis, sebuah blog itu memiliki berbagai jenis.  Dari blog politik, pribadi, bertopik, kesehatan, sastra dll. Sehingga ada baik nya pada penulisan blog menggunakan bahasa yang sesuai dengan tema yang kita ambil. Misal saja kita ambil contoh blog politik, kita tahu politik itu tentang berita, politik, aktivis dan semua persoalan politik berbasis blog (seperti kampanye). (wikipedia)

Sehingga sangat dibutuhkan bahasa yang formal, yang lebih baik menggunakan EYD yang baik dan jelas. Berbeda dengan blog yang sifat nya pribadi, yang akan lebih menyenangkan apabila menggunakan bahasa sehari hari, yang luwes dan santai.

Bagaimana pengaturan letak atau posisi tulisan pada blog?
Menurut penulis, Penulisan blog akan lebih menarik dibaca bukan dari banyak nya jumlah gambar atau hiasan. Malah dengan adanya terlalu banyak nya hiasan atau gadget yang kita pasang pada tampilan blog malah akan menghilangkan selera pembaca untuk membaca tulisan yang kita buat. Untuk letak penulisan disaran kan yang tidak begitu memanjang ke samping, sehingga pembaca tidak kesulitan untuk menggeser tampilan layar ke samping. Untuk itu tulisan disarankan pas dengan tampilan layar monitor, dengan ukuran font yang standar. Apabila memang diharuskan untuk melebihi tampilan layar sebaiknya tulisan di lanjutkan ke baris selanjutnya. 

Berikut nya, agar blog tampil menarik, tulislah isi pada blog anda dengan sepenuh hati. Tidak ada keraguan, karena dengan adanya keraguan malah akan membuat tulisan anda ambigu,  atau tidak menarik.
Yang terakhir teruslah melatih bakat menulis anda, dengan banyak berlatih menulis di blog akan membuat tulisan anda semakin menarik untuk dibaca.

Mungkin cukup sekian masukan dari saya sebagai penulis, tulisan saya pun masih jauh dari sempurna. Inipun hanya bagian dari melatih bakat menulis saya. Semoga artikel yang saya buat cukup bermanfaat.  Dan tetap semangat menulis! Terima kasih.

Jumat, 02 November 2012

Fungsi Tanda Baca

Tanda baca adalah suatu symbol sebagai peubah makna, yang berfungsi untuk menunjukan gaya intonasi serta jeda sehingga keefektifan komunikasi antara pembaca dan penulis dapat terjaga.  Penggunaan tanda baca yang tidak tepat dapat menyebabkan kalimat menjadi ambigu atau tidak dapat dimengerti. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu dan terus berkembang.

Macam-macam tanda baca.
1.      Tanda titik (.)
-          Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan merupakan pertanyaan atau seruan.
-          Pada akhir singakatan nama seseorang.
-          Diletakan pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
-          Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum.
-          Dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau daftar, dll.
Salah satu contoh penggunaan tanda titik.
“Ibu sedang membaca buku.” . Kalimat tersebut bukan merupakan pertanyaan atau seruang sehingga harus menggunakan titik sebagai akhir kalimat.
2.      Tanda koma (,)
-          Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang.
-          Memisahkan anak kalimat dari induk aklimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat.
-          Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Dll
Salah satu contoh penggunaan tanda koma adalah.
“satu, dua, tiga bahkan telah empat hari saya menunggu mu.” . Teradapat unsur pembilang dalam kalimat tersebut sehingga harus dipisahkan dengan koma untuk menghindari kalimat ambigu.
3.      Tanda seru(!).
-          DIgunakan setelah ungkapan atau pernyataan berupa seruan, kesungguhan, ketidakpercayaan, dan emosi yang kuat sehingga intonasi atau tekanan yang digunakan dalam pembacaannya pun lebih ditekankan.


Contoh penggunaan tanda seru adalah.
“Buka pintu nya!” . Dalam kalimat tersebut menandakan maksud dari penulis yg begitu kuat dan memaksaakan, sehingga terlihat dalam kalimat tersebut sebagai kalimat perintah.
4.      Tanda titik kom(;)
-          Memisahkan bagian-bagian kalimat yang setara atau sejenis.
-          Memisahkan kalimat yg setara di dalamsatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung
Contoh penggunaan titik koma adalah
“Hari sudah malam ; kami belum tidur jg”. Terdapat dua kalimat setara, sehingga dipisahakan dengan titik koma.
5.      Tanda titik koma ( : )
-          Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
-          Pada kata atau ungkapan kata yang memerlukan pemerian.
-          Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan.
-          Di antara jilid atau nomor buku/majalah dana halaman antara bab dan ayat dalam kitab suci, atau antara judul dan anak judul suatu karangan.
Salah satu contoh penggunaan titik dua adalah.
Ketua   : Jokowi
Wakil   : Ahok
Di dalam kata tersebut terdapat suatu kata yg memerlukan pemerian sehingga digunakan tanda titik dua .
6.      Tanda hubung(-)
-          Menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh penggantian baris.
-          Menyambung unsur-unsur kata ulang.
-          Merangkai unsure bahasa Indonesia dengan unsure bahasa asing.
Contoh penggunaan tanda hubung adalah
“Berkali-kali dinasehati pun anak itu tidak mau mendengar.”  Dalam kalimat tersebut terdapat unsure pengulangan kata, sehingga tanda hubung digunakan untuk memisahkan pengulangan kata tersebut.

7.       Tanda Elipsis(…)
-          Menggambarkan kalimat yang terputus-putus.
-          Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang di hilangkan.
Contoh penggunaan ellipsis
“Ibu sedang … baju.” Terdapat kata yang sengaja di hilangkan  sehingga kata yang hilang tersebut digantikan oleh tanda ellipsis.
8.      Tanda Tanya (?)
-          Tanda Tanya selalu dipakai pada setiap akhir kalmiat Tanya.
-          Tanda Tanya yang dipakai dan diletakan didalam kurung menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud di sangsikan atau diragukan kebenarannya.
Contoh penggunaan tanda Tanya.
“Sudahkah anda sholat?”. Kalimat tersebut merupakan kalimat Tanya sehingga harus di akhiri tanda Tanya.
9.      Tanda kurung()
-          Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan
-          Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan
-          Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri kata keterangan.
Contoh penggunaan tanda kurung () adalah
“Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu.”. Pada kalimat ini tanda kurung digunakan mengapit keterangan dari DIK.
10.   Tanda Kurung Siku ( {..} )
-          Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain
-          Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung
Contoh penggunaan tanda kurung siku {}
“Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.”.
11.  Tanda Petik ("...")
-          Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lain
-          Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat
-          Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal
Contoh pengunaan tanda petik
"Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"
12.   Tanda Petik Tunggal ('..')
-          Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain
-          Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing
Contoh penggunaan tanda petik tunggal.
"Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, 'Ibu, Bapak pulang', dan rasa letihku lenyap seketika," ujar Pak Hamdan.
13.   Tanda Garis Miring (/)
-          Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat
-          Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat\
Contoh penggunaan garis miring
Jalan Kramat III/10
14.   Tanda Penyingkat (Apostrof) (')
-          Tanda Apostrof menunjukan penghilangan bagian kata.
Contoh penggunaan apostrof
-          Ali 'kan kusurati. ('kan = akan)


Sumber